Sabtu, 06 Desember 2008

Kamis, 04 Desember 2008

air terjun parang tejo





•AIR TERJUN PARANG TEJO PRINCI GADING KULON • •Air terjun Parang Tejo terletakdi Dusun Princi Desa Gading Kulon. Letaknya sangat strategis, berbatasan dengan kota Batu tepatnya dusun Tlekung Junrejo Batu. •Terletak dilereng Gunung Batok dan berbatasan dengan Kabupaten Blitar. Terdapat air terjun dengan ketinggian sekitar 100m dengan kucuran air yang halus. •Berhawa sejuk- dingin, dikelilingi oleh lempengan patahan lapisan bumi yang menakjudkan, memiliki aura pemandangan yang indah, memiliki jalan yang bekelok-kelok, menyusuri patahan lapisan bumi yang nampak jelas yang termasuk lapisan bumi muda. •

Selasa, 02 Desember 2008

desa gading kulon




Kabupaten Malang adalah kabupaten terluas kedua di Jawa Timur, setelah Kabupaten Banyuwangi. Sebagian besar wilayahnya berupa pegunungan. Bagian barat dan barat laut berupa pegunungan, dengan puncaknya Gunung Arjuno (3.339 m) dan Gunung Kawi (2.651 m). Pegunungan ini terdapat mata air Sungai Brantas, sungai terpanjang di Jawa Timur. Bagian timur merupakan kompleks Pegunungan Bromo-Tengger-Semeru, dengan puncaknya Gunung Bromo (2.392 m) dan Gunung Semeru (3.676 m). Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa. Kota Malang sendiri berada di cekungan antara kedua kompleks pegunungan tersebut. Bagian selatan berupa pegunungan dan dataran bergelombang. Dataran rendah di pesisir selatan cukup sempit dan sebagian besar pantainya berbukit. Kabupaten Malang memiliki potensi pertanian dengan iklim sejuk. Daerah utara dan timur banyak digunakan untuk perkebunan apel. Daerah pegunungan di barat banyak ditanami sayuran, dan menjadi salah satu penghasil sayuran utama di Jawa Timur. Daerah selatan banyak digunakan ditanami tebu dan hortikultura seperti salak dan semangka.


Selain itu Kabupaten Malang merupakan daerah yang kondisi topografinya pegunungan dan perbukitan, sehingga menjadikan Kabupaten Malang terkenal sebagai tempat tinggal dan peristirahatan yang sangat bagus. Dengan ketingian rata-rata pusat pemerintahan kecamatan 524 meter dari permukaan air laut, suhu udara Kabupaten Malang rata-rata 20,93 derajat Celcius-25,43 derajat celcius dengan curah hujan 131,6 mm-231,1 mm. Kondisi yang demikian, Kabupaten Malang dijadikan tempat wisata, yang meliputi wisata sehat, wisata pendidikan, wisata lingkungan/hutan yang dikelola masyarakat dan difasilitasi pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya. Kabupaten Malang terdiri atas 33 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan, salah satunya Desa Gading Kulon Kecamatan Dau. Desa Gading Kulon terdiri dari 3 Dusun, yaitu dusun Krajan, dusun Sempu dan dusun Princi dan dibagi menjadi 22 RT. Desa Gading Kulon mepunyai luas tanah 453 km2 dengan jumlah penduduk 3.676 jiwa. Dan kepadatan penduduk 811 jiwa/km2. Rata-rata mata pencaharian masyarakat Desa Gading Kulon adalah Petani dan Peternak.
Wisata yang terdapat di Gading kulon adalah wisata holtikultura yang meliputi pengelolaan lahan jeruk, pengelolaan air terjun di tengah hutan negara, sistem terasering, pembibitan berbagai jenis tanaman, tanaman toga dan warung organik dari sumber lokal langsung dari lahan warga sekitar. Lahan tanaman Jeruk di Desa Gading Kulon adalah lahan yang terluas di daerah kecamatan Dau. Selain lahan Jeruk, Desa Gading Kulon memliki air terjun yang diresmikan oleh Bapak Bupati

Malang Bapak H. Sujud Pribadi pada bulan Agustus 2005 yang diberi nama “Air Terjun Parang Tejo” yang terletak di dusun Princi dan berbatasan dengan Desa Tlekung Kecamatan Junrejo Kota Batu dan Kabupaten Blitar. Air Terjun tersebut terletak di Lereng Gunung Batok dengan ketinggian air terjun 100 m. Sistem terasering yang ada di Desa Gading Kulon mempunyai peran penting dalam bidang pertanian. Pembibitan berbagai jenis tanaman di Desa Gading Kulon berfungsi sebagai pelestarian hutan yang berfungsi untuk munutupi permukaan kulit bumi. dalam rangka pelestarian sumber daya alam, lingkungan hidup, pola hidup sehat, di Desa Gading Kulon melestarikan tanaman TOGA dan warung organik yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
Namun, semua potensi wisata yang ada belum dapat dikelola dengan baik. Hal ini dikarenakan sarana dan pra-sarana belum memadai, selain itu perambahan hutan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab telah memperparah kondisi hutan yang awalnya indah menjadi gundul dan rusak parah.